Sebelum lanjut ke pemahaman tentang https://en.wikipedia.org/wiki/Article Kapan Ignation Pengapian Perlu di Ubah Saat Proses Remap ECU Standar kita sama-sama sepakati bahwa acuan dalam proses remap dan maping baik itu ECU std maupun Raciing adalah AFR.

Dengan melihat gambar diatas kita tahu bahwa dengan menambah ignation pengapian yang terlalu besar akan menyebabkan AFR besar motor mengering, motor kalau kekeringan malah bisa buat mesin cepat panas dan drop.
Acuan AFR dalam meremap ECU Std maupun Racing adalah jika membaca menggunakan sensor narrowband standar motor di kisaran 12.5-13 an, kalau menggunakan sensor wide band external bisa sampai di 12.8-13.5, mengoreksi angka AFR pabrikan motor diangka 14-15.
Batasan paling aman saat menambah ignation pengapian di motor standar remap adalah antara 3-5 derajat, bahkan jika kita menambahah pengapian terlalu tinggi dirpm yang rawan maka akan tercounter sendiri pada alat remap biasanya cuma terbaca 7 koma.
Kalau pada posisi idle, rpm langsam pengapian bisa ditambah sampai 15 derajat lebih, misal injektor debit terlalu besar, motor keborosan bisa ditambah pengapian biar motor ketemu idle langsam.
Pada motor boreup dengan cc besar dan kompresi tinggi akan lebih rawan lagi jika kita terlalu banyak menambah pengapian, karena akan menyebabkan detonasi.
Jika dengan menambah fuel sudah cukup untuk mencapai AFR yang kita inginkan,pengapian tidak perlu ditambah lagi.
Demikian artikel tentang Kapan Ignation Pengapian Perlu di Ubah Saat Proses Remap ECu Standar. Semoga bermanfaat.